Surat
kabar Koran pertama yang terbit di Indonesia yakni pada zaman VOC sekitar tahun
1745. Isi surat kabar pertama tersebut hanya memuat aneka berita tentang kapal
dagang VOC, mutasi pejabat, berita pernikahan, kelahiran dan kematian.
Pembacanya pun masih terbatas warga Belanda sendiri dengan judul Bataviasche
Nouvelles. Koran ini terbit seminggu sekali dengan isi empat halaman.Pada
umumnya, terdapat dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa
yakni, Bagian Redaksi (Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian
Usaha (Business Department). Dan kebijakan perusahaan dalam pengelolaan surat
kabarnya mempunyai peran kepada persepsi pembaca terhadap surat kabar tersebut.
Dalam
penerbitan sebuat surat kabar, biasanya terdiri dari beberapa bagian ataupun
devisi yang bertanggung jawab langsung maupun tidak langsung terhadap sebuah
penerbitan sebuah surat kabar, adapun susunan tim dalam sebuah sedaksi surat
kabar adalah sebuah perusahaan surat kabar dipimpin oleh Pemimpin Umum.
Pemimpin umum dibantu oleh pemimpin perusahaan yang bertugas mengembangkan
pemasaran surat kabar, dan Pemimpin Redaksi yang bertugas mengembangkan produk
surat kabar.Seorang Pemimpin Redaksi pada perusahaan surat kabar besar biasanya
dibantu oleh Wakil Pemimpin Redaksi. Meskipun begitu, Wakil Pemimpin Redaksi
tidak mutlak ada, tergantung kebutuhan dan kebijakan perusahaan surat kabar.
Tugas seorang Pemimpin Redaksi lebih ke masalah kebijakan dan hubungan dengan
pihak luar. Pemimpin Redaksi juga menggelar rapat ketika ada sesuatu yang baru,
penting, atau rapat pleno redaksi.
Pemimpin Redaksi
juga dibantu oleh Sekretaris Redaksi. Sekretaris Redaksi berada langsung di
bawah kendali Pemimpin Redaksi atau Redaktur Pelaksana. Meskipun begitu,
Sekretaris Redaksi tidak memiliki alur komando pada posisi di bawahnya. Namun,
Sekretaris Redaksi secara langsung bertanggung jawab pada Redaktur Pelaksana
dan Pemimpin Redaksi mengenai kondisi redaksi.Sekretaris Redaksi disebut juga
sebagai “Ibu” redaksi. Selain harus mampu mengkoordinasikan redaksi, Sekretaris
Redaksi juga harus menjadi pendengar yang baik. Sehingga, Sekretaris Redaksi
merupakan orang yang harus mampu menjaga rahasia redaksi. Sekretaris Redaksi
juga harus mampu menjadi jembatan perselisihan antar organ keredaksian.Di bawah
Pemimpin Redaksi adalah Redaktur Pelaksana. Redaktur Pelaksana bertugas ke
dalam redaksi dan merupakan pemimpin teknis harian redaksi surat kabar.Redaktur
Pelaksana dibantu oleh Koordinator Peliputan dan Manajer Produksi. Koordinator
peliputan dan Manajer Produksi berada pada posisi yang sejajar dan bertugas
mengkoordinasikan konten-konten yang dikumpulkan wartawan untuk dimuat keesokan
harinya.Pada pagi hari, Koordinator Peliputan memimpin perencanaan
konten-konten yang akan dimuat pada keesokan harinya. Misalnya konten ketika
Gunung Merapi meletus. Koordinator Peliputan memimpin rapat Redaktur untuk
membahas Merapi. Rapat biasanya diisi dengan sharing dari Redaktur-Redaktur.
Misalnya saja Redaktur Ekonomi membahas dampak Merapi terhadap aktivitas bisnis
di kota Bandung. Kemudian Redaktur Kota membahas dampak Merapi terhadap
aktivitas pergerakan masyarakat perkotaan di Bandung.
Dari rapat pagi
inilah kemudian dirancang skenario pemberitaan yang dirancang sedemikian rupa
sehingga tepat pada sasarannya. Biasanya, skenario pemberitaan lebih ke
skenario pengemasan sebuah berita. Misalnya saja penentuan liputan utama, angle
yang digunakan, tulisan-tulisan pendukung yang diperlukan, narasumber yang
dibutuhkan, dan foto-foto yang ditampilkan.Skenario pemberitaan menentukan
jumlah wartawan yang diperlukan. Setelah skenario pemberitaan selesai, kemudian
redaktur mengkoordinasikannya dengan wartawan di lapangan. Tugas redaktur
sendiri hanya mengontrol kinerja wartawan pada jam kerja dan mendampinginya
saat mereka bertugas di lapangan. Redaktur juga bertugas mengembangkan liputan
yang ada dari laporan wartawan.
Lay-outer/type
setter adalah orang yang bertugas melakukan tataletak (lay-out) naskah, gambar,
dan bagian-bagian lain di dalam surat kabar dan tata aksara (setting) yaitu
pemilihan jenis dan ukuran huruf yang sesuai dengan kebutuhan (jelas dan
artistik). Ilustrator adalah orang yang membuat gambar ilustrasi untuk
melengkapi suatu naskah (cerita/catatan pengalaman, cerpen, puisi, dan sebagainya).
Kontributor tulisan adalah seseorang yang punya kepandaian menulis tetapi tidak
masuk ke dalam struktur organisasi media. Beberapa orang seperti ini dapat
diperoleh dari jenis keahlian (kompetensi) tertentu, misal: Guru (menulis
tentang isu pendidikan), petani maju (menulis tentang inovasi pertanian),
petugas Puskesmas (menulis tentang isu-isu kesehatan masyarakat), staf
pemerintahan (menulis tentang isu-isu otonomi daerah), dan sebagainya. Juga
terdapat perorangan yang memang merupakan pemerhati dan bersedia menuliskan
hasil pengamatan/pemikirannya.
Terima kasih atas informasinya. Sangat bermanfaat sekali.
BalasHapus