Sabtu, 07 Desember 2019

Struktur Pengelolaan Surat Kabar


Surat kabar Koran pertama yang terbit di Indonesia yakni pada zaman VOC sekitar tahun 1745. Isi surat kabar pertama tersebut hanya memuat aneka berita tentang kapal dagang VOC, mutasi pejabat, berita pernikahan, kelahiran dan kematian. Pembacanya pun masih terbatas warga Belanda sendiri dengan judul Bataviasche Nouvelles. Koran ini terbit seminggu sekali dengan isi empat halaman.Pada umumnya, terdapat dua bagian besar sebuah penerbitan pers atau media massa yakni, Bagian Redaksi (Editor Department) dan Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business Department). Dan kebijakan perusahaan dalam pengelolaan surat kabarnya mempunyai peran kepada persepsi pembaca terhadap surat kabar tersebut.
Dalam penerbitan sebuat surat kabar, biasanya terdiri dari beberapa bagian ataupun devisi yang bertanggung jawab langsung maupun tidak langsung terhadap sebuah penerbitan sebuah surat kabar, adapun susunan tim dalam sebuah sedaksi surat kabar adalah sebuah perusahaan surat kabar dipimpin oleh Pemimpin Umum. Pemimpin umum dibantu oleh pemimpin perusahaan yang bertugas mengembangkan pemasaran surat kabar, dan Pemimpin Redaksi yang bertugas mengembangkan produk surat kabar.Seorang Pemimpin Redaksi pada perusahaan surat kabar besar biasanya dibantu oleh Wakil Pemimpin Redaksi. Meskipun begitu, Wakil Pemimpin Redaksi tidak mutlak ada, tergantung kebutuhan dan kebijakan perusahaan surat kabar. Tugas seorang Pemimpin Redaksi lebih ke masalah kebijakan dan hubungan dengan pihak luar. Pemimpin Redaksi juga menggelar rapat ketika ada sesuatu yang baru, penting, atau rapat pleno redaksi.
Pemimpin Redaksi juga dibantu oleh Sekretaris Redaksi. Sekretaris Redaksi berada langsung di bawah kendali Pemimpin Redaksi atau Redaktur Pelaksana. Meskipun begitu, Sekretaris Redaksi tidak memiliki alur komando pada posisi di bawahnya. Namun, Sekretaris Redaksi secara langsung bertanggung jawab pada Redaktur Pelaksana dan Pemimpin Redaksi mengenai kondisi redaksi.Sekretaris Redaksi disebut juga sebagai “Ibu” redaksi. Selain harus mampu mengkoordinasikan redaksi, Sekretaris Redaksi juga harus menjadi pendengar yang baik. Sehingga, Sekretaris Redaksi merupakan orang yang harus mampu menjaga rahasia redaksi. Sekretaris Redaksi juga harus mampu menjadi jembatan perselisihan antar organ keredaksian.Di bawah Pemimpin Redaksi adalah Redaktur Pelaksana. Redaktur Pelaksana bertugas ke dalam redaksi dan merupakan pemimpin teknis harian redaksi surat kabar.Redaktur Pelaksana dibantu oleh Koordinator Peliputan dan Manajer Produksi. Koordinator peliputan dan Manajer Produksi berada pada posisi yang sejajar dan bertugas mengkoordinasikan konten-konten yang dikumpulkan wartawan untuk dimuat keesokan harinya.Pada pagi hari, Koordinator Peliputan memimpin perencanaan konten-konten yang akan dimuat pada keesokan harinya. Misalnya konten ketika Gunung Merapi meletus. Koordinator Peliputan memimpin rapat Redaktur untuk membahas Merapi. Rapat biasanya diisi dengan sharing dari Redaktur-Redaktur. Misalnya saja Redaktur Ekonomi membahas dampak Merapi terhadap aktivitas bisnis di kota Bandung. Kemudian Redaktur Kota membahas dampak Merapi terhadap aktivitas pergerakan masyarakat perkotaan di Bandung.
Dari rapat pagi inilah kemudian dirancang skenario pemberitaan yang dirancang sedemikian rupa sehingga tepat pada sasarannya. Biasanya, skenario pemberitaan lebih ke skenario pengemasan sebuah berita. Misalnya saja penentuan liputan utama, angle yang digunakan, tulisan-tulisan pendukung yang diperlukan, narasumber yang dibutuhkan, dan foto-foto yang ditampilkan.Skenario pemberitaan menentukan jumlah wartawan yang diperlukan. Setelah skenario pemberitaan selesai, kemudian redaktur mengkoordinasikannya dengan wartawan di lapangan. Tugas redaktur sendiri hanya mengontrol kinerja wartawan pada jam kerja dan mendampinginya saat mereka bertugas di lapangan. Redaktur juga bertugas mengembangkan liputan yang ada dari laporan wartawan.
Lay-outer/type setter adalah orang yang bertugas melakukan tataletak (lay-out) naskah, gambar, dan bagian-bagian lain di dalam surat kabar dan tata aksara (setting) yaitu pemilihan jenis dan ukuran huruf yang sesuai dengan kebutuhan (jelas dan artistik). Ilustrator adalah orang yang membuat gambar ilustrasi untuk melengkapi suatu naskah (cerita/catatan pengalaman, cerpen, puisi, dan sebagainya). Kontributor tulisan adalah seseorang yang punya kepandaian menulis tetapi tidak masuk ke dalam struktur organisasi media. Beberapa orang seperti ini dapat diperoleh dari jenis keahlian  (kompetensi) tertentu, misal: Guru (menulis tentang isu pendidikan), petani maju (menulis tentang inovasi pertanian), petugas Puskesmas (menulis tentang isu-isu kesehatan masyarakat), staf pemerintahan (menulis tentang isu-isu otonomi daerah), dan sebagainya. Juga terdapat perorangan yang memang merupakan pemerhati dan bersedia menuliskan hasil pengamatan/pemikirannya.
Share:

1 komentar: