Sabtu, 16 November 2019

Ciri-Ciri Opini


Ciri-ciri Opini Media Massa Cetak dan Daring
a. Ditulis dengan atas nama   
            Opini adalah karya individual. Sebagai karya individual, seperti juga puisi atau cerpen dalam dunia fiksi, artikel harus mencantumkan dengan jelas nama penulisnya. Untuk kategori opini, nama penulis biasanya dicantumkan di atas, di bawah judul. Sedangkan untuk di luar kategori opini, nama penulis biasanya disembunyikan dengan cara disimpan pada bagian akhir dan biasanya ditempatkan dalam kurung.

b.   Mengandung gagasan aktual dan kontroversial
Opini yang ditulis hendaknya mengandung gagasan aktual, kontroversial, atau kedua-duanya. Gagasan aktual berarti gagasan yang sifatnya baru, belum banyak ditulis, diketahui, atau dibicarakan orang, sesuatu yang berada di luar batas yang biasa atau yang lazim. Opini harus menghindari gagasan usang atau sesuatu yang datar-datar saja, monoton. Sesuatu yang usang, datar dan menoton, pasti tidak akan laku dijual, tidak akan dilirik dan perhatikan pembaca. Hanya gagasan yang baru, segar, yang diasumsikan memberikan alternatif serta nilai manfaat tinggi bagi masyarakat yang akan diperhatikan, dibicarakan, dan dijadikan rujukan.

c.    Menyangkut kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca
Seorang penulis opini tidak boleh asyik sendiri. Artikel yang ditulisnya harus memberikan lebih banyak manfaat bagi kepentingan mayoritas masyarakat sesuai dengan pangsa pasar surat kabar atau majalah yang memuat opini tersebut. Sebagai contoh opini yang mengupas dampak kenaikan tarif bahan bakar minyak (BBM) terhadap tingkat pendapatan dan beban hidup masyarakat kelas menengah dan bawah di perkotaan, sangat bersinggungan dengan kepentingan ratusan ribu bahkan jutaan orang. Opini seperti itu pasti sangat dibutuhkan dan akan dijadikan sumber rujukan siapa pun.

d. Ditulis secara referensial dengan visi intelektual
      Menulis opini bukanlah duduk di depan pesawat komputer seraya menatap langit menghitung bintang. Opini bukanlah karya fiksi seperti halnya cerita pendek yang lebih banyak mengandalkan imajinasi. Sebagai karya intelektual seseorang, opini apa pun yang ditulis haruslah didukung oleh seperangkat bacaan, pengetahuan, dan teori yang relevan.

e.  Disajikan dalam bahasa yang sederhana, jelas, menarik, hidup, segar, populer, komunikatif
  Opini konsumsi surat kabar dan atau majalah harus tunduk kepada bahasa jurnalistik. Bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang lazim ditemui dan digunakan dalam pers seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Ciri utama bahasa jurnalistik adalah sederhana, jelas, lugas, singkat, menarik, segar, ringan dicerna, gampang diingat, mudah dimengerti dan dipahami arti, maksud dan arahnya.

f.       Singkat dan tuntas
      Singkat berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu-dayu dan berputar-putar, tidak mengerjai pembaca, tidak membuang waktu yang sangat berharga bagi siapa pun. Jadi, tulislah secara ringkas, langsung pada pokok persoalan. Singkat secara teknis, berarti disesuaikan dengan kapling atau ruangan yang tersedia, yang untuk setiap surat kabar relatif berbeda.
      Tuntas artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya. Opini yang dimuat pada surat kabar edisi hari ini di suatu halaman, harus selesai atau habis pada edisi hari ini. Boleh saja bersambung ke halaman lain namun masih tetap dalam edisi yang sama. Harap diingat, surat kabar adalah bacaan murah dan massal hanya untuk hari ini. Besok apalagi lusa sudah basi. Usainya pendek sekali. Mereka yang membaca surat kabar hari ini, belum tentu besok atau lusa membaca surat kabar yang sama.

g.   Orisinal
      Orisinal menunjuk pada dua hal. Pertama, artikel yang kita tulis asli merupakan karya kita, bukan hasil menjiplak atau membajak. Plagiat termasuk dosa sangat besar yang tak terampuni dalam dunia intelektualisme dan jurnalistik. Untuk menghandiiri plagiat, maka seorang penulis harus menguasai sekaligus mengamalkan etika penulisan. Kedua, opini yang kita tulis dan kita kirimkan ke surat kabar atau majalah asli, bukan fotokopi atau salinannya. Opini fotokopi hanya untuk dokumentasi kita di rumah.

Ciri-ciri Opini Media Massa Elektronik
a.       Disampaikan secara lisan
Berbeda dengan opini pada media massa cetak dan media massa daring, opini dalam media massa elektronik disampaikan secara lisan. Ketika siaran, narasumber akan diberi pertanyaan oleh pembawa acara atau moderator. Kemudian, narasumber akan menjawab pertanyaan tersebut saat itu juga. Opini akan berlangsung dua arah antara narasumber dan moderator/pembawa acara. Opini tersebut tidak melibatkan tulisan sama sekali karena murni pendapat narasumber saat itu juga.

b.      Mengandung gagasan aktual dan kontroversial
Opini yang disampaikan hendaknya mengandung gagasan aktual, kontroversial, atau kedua-duanya. Gagasan aktual berarti gagasan yang sifatnya baru, belum banyak ditulis, diketahui, atau dibicarakan orang, sesuatu yang berada di luar batas yang biasa atau yang lazim. Opini yang disampaikan biasanya disesuaikan dengan topik pembicaraan saat siaran. Gagasan kontroversial berarti gagasan yang mengundang pro dan kontra. Gagasan kontradiksi ini biasanya kita temukan di acara-acara seperti Indonesia Lawyer Club, debat, dan sebagainya.

c.       Menyangkut topik yang sedang hangat dibicarakan
Siaran-siaran tersebut biasanya menyesuaikan dengan topik-topik yangsedang hangat dibicarakan. Misal ketika harga bensin naik, maka acara-acara di televisi dan radio akan membahas mengenai harga bensin. Hal ini dipertimbangkan untuk menaikkan rating atau pun menarik perhatian dari pemirsa.

d.      Mengundang narasumber
Siaran-siaran pada televisi dan radio akan mengundang narasumber yang berkompeten pada bidangnya. Tidak mungkin apabila ketika siaran membahas mengenai pendidikan, mereka mengundang pakar ekonomi. Mereka akan mengundang pakar atau ahli daam bidangnya untuk dimintai pendapat karena mereka lebih menguasai topik tersebut.
  
e.       Hanya disiarkan secara langsung dan/atau satu kali siaran ulang
Siaran pada televisi atau radio biasanya hanya satu kali siaran langsung dan/atau satu kali siaran ulang. Apabila siaran tersebut diulang-ulang, maka topik tersebut tidak akan diminati oleh pemirsa karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Topik-topik yang hangat dibicarakan selalu berubah setiap hari karena ada banyak kejadian yang terjadi.

f.       Disajikan dengan bentuk talkshow dan debat
Opini di dalam media elektronik biasanya disajikan ke dalam bentuk talkshow dan debat. Acara-acara tersebut mengundang narasumber dan mereka akan berpendapat pada acara tersebut sesuai dengan topik acara.

g.      Orisinal
Orisinal berarti berdasarkan pendapat kita. Opini dalam media massa elektronik bersifat orisinal karena opini berdasarkan pendapat narasumber. Ia mengungkapkan pendapat dan pandangannya dalam menyikapi suatu topik.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar