Ciri-ciri Opini Media Massa Cetak dan
Daring
a.
Ditulis dengan atas nama
Opini adalah karya individual. Sebagai karya individual, seperti juga puisi atau cerpen dalam dunia fiksi, artikel harus mencantumkan dengan jelas nama penulisnya. Untuk kategori opini, nama penulis biasanya dicantumkan di atas, di bawah judul. Sedangkan untuk di luar kategori opini, nama penulis biasanya disembunyikan dengan cara disimpan pada bagian akhir dan biasanya ditempatkan dalam kurung.
Opini adalah karya individual. Sebagai karya individual, seperti juga puisi atau cerpen dalam dunia fiksi, artikel harus mencantumkan dengan jelas nama penulisnya. Untuk kategori opini, nama penulis biasanya dicantumkan di atas, di bawah judul. Sedangkan untuk di luar kategori opini, nama penulis biasanya disembunyikan dengan cara disimpan pada bagian akhir dan biasanya ditempatkan dalam kurung.
b. Mengandung
gagasan aktual dan kontroversial
Opini yang ditulis hendaknya mengandung gagasan
aktual, kontroversial, atau kedua-duanya. Gagasan aktual berarti gagasan yang
sifatnya baru, belum banyak ditulis, diketahui, atau dibicarakan orang, sesuatu
yang berada di luar batas yang biasa atau yang lazim. Opini harus menghindari
gagasan usang atau sesuatu yang datar-datar saja, monoton. Sesuatu yang usang,
datar dan menoton, pasti tidak akan laku dijual, tidak akan dilirik dan
perhatikan pembaca. Hanya gagasan yang baru, segar, yang diasumsikan memberikan
alternatif serta nilai manfaat tinggi bagi masyarakat yang akan diperhatikan,
dibicarakan, dan dijadikan rujukan.
c. Menyangkut
kepentingan sebagian terbesar khalayak pembaca
Seorang penulis opini tidak boleh asyik sendiri.
Artikel yang ditulisnya harus memberikan lebih banyak manfaat bagi kepentingan
mayoritas masyarakat sesuai dengan pangsa pasar surat kabar atau majalah yang
memuat opini tersebut. Sebagai contoh opini yang mengupas dampak kenaikan tarif
bahan bakar minyak (BBM) terhadap tingkat pendapatan dan beban hidup masyarakat
kelas menengah dan bawah di perkotaan, sangat bersinggungan dengan kepentingan
ratusan ribu bahkan jutaan orang. Opini seperti itu pasti sangat dibutuhkan dan
akan dijadikan sumber rujukan siapa pun.
d. Ditulis secara referensial dengan visi
intelektual
Menulis
opini bukanlah duduk di depan pesawat komputer seraya menatap langit menghitung
bintang. Opini bukanlah karya fiksi seperti halnya cerita pendek yang lebih
banyak mengandalkan imajinasi. Sebagai karya intelektual seseorang, opini apa
pun yang ditulis haruslah didukung oleh seperangkat bacaan, pengetahuan, dan
teori yang relevan.
e. Disajikan
dalam bahasa yang sederhana, jelas, menarik, hidup, segar, populer, komunikatif
Opini
konsumsi surat kabar dan atau majalah harus tunduk kepada bahasa jurnalistik.
Bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang lazim ditemui dan digunakan
dalam pers seperti surat kabar, tabloid, dan majalah. Ciri utama bahasa
jurnalistik adalah sederhana, jelas, lugas, singkat, menarik, segar, ringan
dicerna, gampang diingat, mudah dimengerti dan dipahami arti, maksud dan
arahnya.
f. Singkat
dan tuntas
Singkat
berarti tidak bertele-tele, tidak mendayu-dayu dan berputar-putar, tidak
mengerjai pembaca, tidak membuang waktu yang sangat berharga bagi siapa pun.
Jadi, tulislah secara ringkas, langsung pada pokok persoalan. Singkat secara
teknis, berarti disesuaikan dengan kapling atau ruangan yang tersedia, yang
untuk setiap surat kabar relatif berbeda.
Tuntas
artinya tidak bersambung ke edisi berikutnya. Opini yang dimuat pada surat
kabar edisi hari ini di suatu halaman, harus selesai atau habis pada edisi hari
ini. Boleh saja bersambung ke halaman lain namun masih tetap dalam edisi yang
sama. Harap diingat, surat kabar adalah bacaan murah dan massal hanya untuk
hari ini. Besok apalagi lusa sudah basi. Usainya pendek sekali. Mereka yang
membaca surat kabar hari ini, belum tentu besok atau lusa membaca surat kabar
yang sama.
g. Orisinal
Orisinal
menunjuk pada dua hal. Pertama, artikel yang kita tulis asli merupakan karya
kita, bukan hasil menjiplak atau membajak. Plagiat termasuk dosa sangat besar
yang tak terampuni dalam dunia intelektualisme dan jurnalistik. Untuk
menghandiiri plagiat, maka seorang penulis harus menguasai sekaligus
mengamalkan etika penulisan. Kedua, opini yang kita tulis dan kita kirimkan ke
surat kabar atau majalah asli, bukan fotokopi atau salinannya. Opini fotokopi
hanya untuk dokumentasi kita di rumah.
Ciri-ciri Opini Media Massa Elektronik
a. Disampaikan
secara lisan
Berbeda dengan opini
pada media massa cetak dan media massa daring, opini dalam media massa
elektronik disampaikan secara lisan. Ketika siaran, narasumber akan diberi
pertanyaan oleh pembawa acara atau moderator. Kemudian, narasumber akan
menjawab pertanyaan tersebut saat itu juga. Opini akan berlangsung dua arah
antara narasumber dan moderator/pembawa acara. Opini tersebut tidak melibatkan
tulisan sama sekali karena murni pendapat narasumber saat itu juga.
b. Mengandung
gagasan aktual dan kontroversial
Opini yang
disampaikan hendaknya mengandung gagasan aktual, kontroversial, atau
kedua-duanya. Gagasan aktual berarti gagasan yang sifatnya baru, belum banyak
ditulis, diketahui, atau dibicarakan orang, sesuatu yang berada di luar batas
yang biasa atau yang lazim. Opini yang disampaikan biasanya disesuaikan dengan
topik pembicaraan saat siaran. Gagasan kontroversial berarti gagasan yang
mengundang pro dan kontra. Gagasan kontradiksi ini biasanya kita temukan di
acara-acara seperti Indonesia Lawyer Club,
debat, dan sebagainya.
c. Menyangkut
topik yang sedang hangat dibicarakan
Siaran-siaran
tersebut biasanya menyesuaikan dengan topik-topik yangsedang hangat dibicarakan.
Misal ketika harga bensin naik, maka acara-acara di televisi dan radio akan
membahas mengenai harga bensin. Hal ini dipertimbangkan untuk menaikkan rating
atau pun menarik perhatian dari pemirsa.
d. Mengundang
narasumber
Siaran-siaran pada televisi dan
radio akan mengundang narasumber yang berkompeten pada bidangnya. Tidak mungkin
apabila ketika siaran membahas mengenai pendidikan, mereka mengundang pakar
ekonomi. Mereka akan mengundang pakar atau ahli daam bidangnya untuk dimintai
pendapat karena mereka lebih menguasai topik tersebut.
e. Hanya
disiarkan secara langsung dan/atau satu kali siaran ulang
Siaran pada televisi atau radio
biasanya hanya satu kali siaran langsung dan/atau satu kali siaran ulang.
Apabila siaran tersebut diulang-ulang, maka topik tersebut tidak akan diminati
oleh pemirsa karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Topik-topik yang hangat
dibicarakan selalu berubah setiap hari karena ada banyak kejadian yang terjadi.
f. Disajikan
dengan bentuk talkshow dan debat
Opini di dalam media elektronik
biasanya disajikan ke dalam bentuk talkshow
dan debat. Acara-acara tersebut mengundang narasumber dan mereka akan
berpendapat pada acara tersebut sesuai dengan topik acara.
g. Orisinal
Orisinal berarti berdasarkan
pendapat kita. Opini dalam media massa elektronik bersifat orisinal karena
opini berdasarkan pendapat narasumber. Ia mengungkapkan pendapat dan
pandangannya dalam menyikapi suatu topik.
0 komentar:
Posting Komentar